LULUS 100 PERSEN
Tapi,
Tak Ada Yang Masuk Lima Besar Jawa Timur
GRESIK - Hasil ujian nasional (unas) jenjang
SMP/sederajat resmi diumumkan kemarin (l/6). Cukup banyak hal menarik di balik
capaian para siswa pada unas kali ini. Mulai tingkat kelulusan 100 persen
hingga lunturnya dominasi sekolah-sekolah favorit yang menjadi langganan peraih
nilai unas tertinggi.
Untuk tingkat kelulusan, hasil unas di Gresik tahun
ini terbilang lebih baik. Seluruh pe-serta unas se-Gresik, 18.309 siswa,
dinyatakan lulus. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang terdapat dua siswa tidak
lulus.
Meski dari sisi tingkat kelulusan mengalami perbaikan,
tidak demikian halnya dengan nilai tertinggi. Tahun ini tidak ada seorang pun
siswa asal Gresik yang masuk dalam daftar lima besar peraih nilai unas terbaik
di wilayah Jatim.
"Namun, yang terpenting, saat ini seluruh siswa
bisa lulus. Selain itu, dari sisi keju-juran, unas kali ini juga lebih
bagus," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Edi Sartono.
Berdasar data hasil unas wilayah Gresik yang dirilis
dispendik, peraih nilarter-tinggi unas adalah Citra Ayu Ratna Saidah (rev) dari SMPN 1
Sidayu (38,75). Sedangkan peringkat kedua diduduki Nariza Marta dari SMPN 1
Kedamean (38,75). Posisi ketiga diduduki Tsamrotul Qolbi siswa SMPN 1 Sidayu
(38,65).
Yang cukup menarik dari hasil unas tahun ini adalah
pergeseran dominasi peraih nilai unas. Jika selama ini nilai tertinggi unas
didominasi sekolah-sekolah favorit di wilayah perkotaan, tahun ini dominasi
tersebut bergeser ke sekolah-sekolah di wilayah nonkota.
Itu terlihat dari 10 besar peraih nilai unas terbaik
di Gresik. Tercatat, hanya ada satu siswa dari sekolah perkotaan yang masuk 10
besar. Selebihnya merupakan siswa dari luar kota. Beberapa siswa sekolah swasta
yang selama ini j arang masuk 10 besar ternyata mulai dominan pada unas kali
ini.
Yang juga menarik adalah dominasi tiga sekolah yang
menempatkan siswanya pada 10 besar. Perinciannya, SMPN 1 Sidayu serta SMP Islam
Duduksampeyan sama-sama menempatkan tiga siswanya di 10 besar. Sementara itu, SMPN
1 Kedamean menempatkan dua siswanya. Dua slot 10 besar lain adalah siswa SMPN 1
Gresik dan SMPN 1 Menganti.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas)
Dispendik Siti Jayaroh mengakui pergeseran tersebut.
"Setidaknya, ini mengindikasikan bahwa kualitas pendidikan di Kabupaten
Gresik sudah makin merata. Tidak lagi didominasi sekolah-sekolah
perkotaan," katanya.
Sepertitahun sebelumnya, pengumuman hasil unas kemarin
juga dilakukan tertutup. Pengumuman baru dilakukan serempak pada pukul 12.00
melalui situs sekolah serta surat pengumuman yang dikirim ke setiap siswa.
Hanya, dispendik tetap mengingatkan kepada para
lulusan SMP/sederajat. Hasil unas tidak menjamin siswa bakal mudah masuk ke
jenjang SMA/sederajat melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2013-2014.
Pada PPDB kali ini, dispendik tidak hanya menjadikan nilai unas sebagai acuan.
Jenjang SMA/sederajat, misalnya. Selain hasil unas,
dispendik mengadakan tes masuk yang diberi nama TPA (tes potensi akademik).
Dalam tes itu, ada lima bidang studi yang diujikan, yakni matematika, bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, serta IPA-IPS.
Untuk sistem penilaian, dispendik menggunakan model
sistem skoring terpadu (SST). Ada empat jenis penilaian yang dilakukan untuk
menentukan peringkat siswa. Yakni, nilai unas, nilai TPA, prestasi akademik,
dan prestasi nonakademik.
Model sama diberlakukan untuk PPDB jenjang SMK. Selain
hasil unas, dispendik melaksanakan TPA plus serangkaian tes lain. "Jadi,
seluruh siswa yang hendak mengikuti PPDB tidak boleh berpuas diri,"
ucapnya. (ris/c7/diq)
(Sumber Jawa Pos, Minggu 2 Juni 2013, Hal:36)
No comments:
Post a Comment